Persib Raih Tiga Bintang Liga satu di Dada: Tak Lepas dari Peran Pa Haji Umuh
BANDUNG — Euforia kemenangan Persib Bandung masih terasa hangat di hati Bobotoh. Dengan pencapaian terbaru, Persib kini resmi menyandang tiga bintang di dada, simbol kejayaan yang menandakan tiga kali juara liga kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Di balik capaian gemilang ini, satu nama kembali menggaung kuat: Pa Haji Umuh Muchtar.
Sosok senior yang telah lama berdiri bersama Maung Bandung ini menjadi bagian penting dari perjalanan panjang klub. Dedikasi, loyalitas, dan semangatnya yang tak pernah surut menjadi pondasi kuat dalam mengawal tim di masa sulit maupun jaya.
> “Ini bukan cuma soal trofi, ini soal hati dan pengorbanan. Pa Haji Umuh adalah ruh-nya Persib,” kata salah satu Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api usai laga final.
Pa Haji Umuh dikenal bukan hanya sebagai manajer, tetapi juga sebagai “bapak” bagi para pemain dan staf. Ia tak segan turun langsung ke ruang ganti, menyemangati, bahkan meredakan tensi saat suasana panas. Dalam banyak momen kritis, keberadaan dan ketegasannya mampu menstabilkan tim.
Prestasi ini melengkapi sejarah juara Persib: juara pada era Perserikatan (1986), Liga Indonesia (1995), dan kini, Liga 1 — menjadi bintang ketiga yang bersemayam di dada biru.
> “Alhamdulillah… tiga bintang ini bukan hanya untuk Persib, tapi untuk warga Jawa Barat. Terima kasih untuk semua pemain, pelatih, dan tentu saja Bobotoh,” ucap Pa Haji Umuh dengan mata berkaca-kaca.
Kini, tiga bintang bukan sekadar simbol — tapi bukti dari kerja keras, semangat kolektif, dan peran besar orang-orang yang mencintai Persib tanpa syarat. Dan nama Pa Haji Umuh akan selamanya tertulis di antara sejarah itu.
M.Syamil