Bahunya lebar, warnanya mencolok, dan gayanya bold—busana ala 80-an kini kembali meramaikan gaya anak muda di kota-kota besar. Dari thrift shop ke runway, nostalgia jadi identitas baru.
Jakarta – Dunia fashion selalu berputar, dan saat ini, anak muda tengah jatuh cinta kembali pada gaya khas era 1980-an. Mulai dari jaket oversized, blazer dengan bahu padded, celana high-waist, hingga warna-warna neon dan motif-motif berani, semua kembali mewarnai jalanan dan linimasa media sosial.
Tren ini mencuat bukan hanya di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Yogyakarta, tetapi juga menjalar ke komunitas mode remaja di platform seperti TikTok dan Instagram.
“Aku suka banget style 80-an karena warnanya berani dan beda,” kata Naura (19), mahasiswi seni rupa di Bandung. “Apalagi kalau nemu yang vintage asli di thrift shop, rasanya puas banget.
Thrifting dan Gaya Berkelanjutan
Banyak dari anak muda ini mendapatkan baju 80-an melalui thrifting, baik di pasar loak, toko vintage, hingga online shop. Selain karena harganya terjangkau, kegiatan ini juga dianggap sebagai bagian dari gaya hidup fashion berkelanjutan.
“Anak muda sekarang lebih sadar soal lingkungan. Pakai baju bekas atau second hand itu keren karena unik, nggak pasaran, dan ramah bumi,” ujar Rizky Fahreza, pemilik toko vintage di daerah gang nata Sayati
Dampak Budaya Pop dan Media
Kembalinya tren 80-an juga dipicu oleh budaya pop. Film dan serial seperti Stranger Things, Bohemian Rhapsody, dan bahkan klip musik dari artis K-pop sering menampilkan gaya retro sebagai bagian dari estetik visual mereka.
Hal ini menciptakan kombinasi antara nostalgia dan ekspresi individual yang menarik bagi Gen Z.
Fashion Sebagai Pernyataan Diri
Berbeda dari generasi sebelumnya, anak muda saat ini melihat fashion bukan hanya sebagai gaya, tetapi juga sebagai cara mengekspresikan jati diri dan sikap. Busana 80-an yang bold dan berkarakter dianggap pas untuk menyuarakan kebebasan, kreativitas, dan keberanian tampil beda.
Nggak semua orang berani pakai warna neon atau blazer bahu besar ke kampus,” tambah Naura sambil tertawa. “Tapi justru itu yang bikin seru. Kita tampil beda, dan itu bikin percaya diri.”
Di tengah arus tren yang cepat berubah, gaya 80-an memberi ruang bagi anak muda untuk tampil ekspresif dan berani. Retro bukan hanya soal masa lalu—bagi generasi sekarang, ia adalah pernyataan bahwa mode bisa jadi medium ekspresi dan identitas. Dan 80-an? Masih sangat relevan hari ini.
M.Syamil