Longsor di Gunung Kuda Cirebon Sudah Diprediksi Dedi Mulyadi Sebelum Jadi Gubernur, Hari Ini Resmi Putuskan Tutup Galian Selamanya
Cirebon, 30 Mei 2025 — Tragedi longsor yang terjadi di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kembali menggugah perhatian publik. Pasalnya, peristiwa ini sebelumnya sudah pernah diprediksi oleh Gubernur Jawa Barat saat ini, Dedi Mulyadi, jauh sebelum ia menjabat sebagai orang nomor satu di provinsi tersebut.
Longsor yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 10.30 menit Wib menyebabkan kerusakan parah di sekitar area tambang dan mengakibatkan 4 orang tewas dan 20 orang penambang dikabarkan masih dalam upaya pencarian akibat tertimbun material dan saat ini tim gabungan BPBD, Basarnas, dan relawan warga masih melakukan pencarian
Dalam Pernyataan Video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengucapkan bela sungkawa yang sedalam – dalamnya dan menegaskan bahwa aktivitas penambangan di Gunung Kuda resmi ditutup selamanya
“Gunung ini sudah berulang kali saya ingatkan, bahkan sebelum saya jadi gubernur. Galian ini sudah mengganggu keseimbangan alam. Hari ini saya putuskan, galian ini harus ditutup permanen. Tidak boleh ada lagi aktivitas penambangan di sini,” tegas Dedi dengan nada geram.
Dedi menjelaskan bahwa sejak beberapa tahun lalu, ia telah melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi tambang ilegal dan semi-legal di Jawa Barat, termasuk Gunung Kuda. Ia melihat langsung kerusakan lingkungan yang mengancam keselamatan warga sekitar.
“Banyak yang tidak mau mendengar saat itu. Kita sudah kasih peringatan, tapi karena kepentingan ekonomi jangka pendek, peringatan itu diabaikan. Sekarang, bencana terjadi dan nyawa melayang. Ini harus jadi yang terakhir,” ujarnya.
Penutupan ini, lanjut Dedi, akan disertai dengan penataan ulang kawasan dan pemulihan ekosistem. Ia juga berkomitmen untuk menyediakan alternatif mata pencaharian bagi warga yang selama ini menggantungkan hidup dari kegiatan tambang.
“Kita akan siapkan program padat karya hijau, pelatihan kerja, dan dukungan usaha mikro bagi warga sekitar. Lingkungan harus diselamatkan, tapi manusia juga harus dilindungi,” katanya.
Langkah tegas ini mendapat apresiasi dari sejumlah aktivis lingkungan dan tokoh masyarakat Cirebon. Namun, sebagian penambang berharap pemerintah daerah memberikan solusi cepat atas kehilangan pekerjaan mereka.
Longsor di Gunung Kuda menjadi alarm serius tentang dampak kerusakan alam akibat eksploitasi berlebihan. Dedi Mulyadi, yang selama ini dikenal sebagai tokoh yang vokal dalam isu lingkungan, menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi titik balik dalam kebijakan pengelolaan sumber daya alam di Jawa Barat.
M. Syamil